Entri Populer

Jumat, 26 November 2010

Fase dalam Kehamilan

  Di Indonesia masih banyak banyak ibu-ibu yang menganggap kehamilan sebagai hal yang biasa, alamiah, dan kodrati. Mereka merasa tidak penting untuk periksa ke dokter atau bidan. Hal ini menyebabkan tidak terdeteksinya faktor-faktor  resiko tinggi  yang mungkin dialami oleh mereka. Salahsatunya adalah kematian.
               Faktor-faktor permasalahan pada kehamilan :
1.    Rendahnya tingkat pendidikan
2.    Kurangnya informasi
3.    Pernikahan usia dini
4.    Masalah gizi
          Data Survei Kesehatan Rumah Tangga tahun 1992 menunjukkan 65% persalinan ditolong oleh dukun beranak. Beberapa penelitian  yang pernah dilakukan menggungkapkan bahwa masih terdapat praktek-praktek persalinan oleh dukun yang dapat membahayakan si ibu. Pemilihan dukun beranak pada dasarnya disebabkan karena beberapa alas an antara lain dikenal secara dekat, biaya murah, mengerti dan dapet membantu merawat ibu dan bayi sampai 40 hari.
Masa kehamilan dibagi ke dalam 3 trimester. Tiga fase ini antara lain :
Trimester I (minggu 1 – 12)
Pada masa ini biasanya ibu hamil masih bertanya-tanya, apakah benar telah hamil? Tanda-tanda kehamilan awal seperti mual dan muntah karena perubahan hormon terjadi di trimester ini. Perubahan kebiasaan seperti merokok, minum alkohol, harus dihentikan di masa ini. Mulailah minum susu khusus ibu hamil sejak awal kehamilan. Pelajari juga pantangan makanan dan minuman untuk ibu hamil muda.
•    Periode Germinal (Minggu 0 – 3)
o    Pembuahan telur oleh sperma terjadi pada minggu ke-2 dari hari pertama menstruasi terakhir.
o    Telur yang sudah dibuahi sperma bergerak dari tuba fallopi dan menempel ke dinding uterus (endometrium).
•    Periode Embrio (Minggu 3 – 8 )
o    Sistem syaraf pusat, organ-organ utama dan struktur anatomi mulai terbentuk.
o    Mata, mulut dan lidah terbentuk. Hati mulai memproduksi sel darah.
o    Janin berubah dari blastosis menjadi embrio berukuran 1,3 cm dengan kepala yang besar
•    Periode Fetus (Minggu 9 – 12)
o    Semua organ penting terus bertumbuh dengan cepat dan saling berkait.
o    Aktivitas otak sangat tinggi.
Trimester II (minggu 13 – 28)
Mual dan muntah mulai menghilang. Bayi berkembang pesat pada masa ini dan mulai bergerak. Olah raga ringan, menjaga kebersihan dan diet ibu hamil diperlukan di masa ini.
•    Pada minggu ke-18 ultrasongrafi sudah bisa dilakukan untuk mengecek kesempurnaan janin, posisi plasenta dan kemungkinan bayi kembar.
•    Jaringan kuku, kulit dan rambut berkembang dan mengeras pada minggu ke 20 – 21
•    Indera penglihatan dan pendengaran janin mulai berfungsi. Kelopak mata sudah dapat membuka dan menutup.
•    Janin (fetus) mulai tampak sebagai sosok manusia dengan panjang 30 cm.

Trimester III (minggu 29 – kelahiran)
Tubuh ibu hamil makin terlihat membesar. Kadang ibu hamil harus berlatih menarik nafas dalam untuk memberikan oksigen yang cukup ke bayi. Ibu hamil perlu istirahat yang cukup, jangan berdiri lama-lama, dan jangan mengangkat barang berat pada masa ini.
•    Semua organ tumbuh sempurna
•    Janin menunjukkan aktivitas motorik yang terkoordinasi (‘nendang’, ‘nonjok’) serta periode tidur dan bangun. Masa tidurnya jauh lebih lama dibandingkan masa bangun.
•    Paru-paru berkembang pesat menjadi sempurna.
•    Pada bulan ke-9, janin mengambil posisi kepala di bawah, siap untuk dilahirkan.
•    Berat bayi lahir berkisar antara 3 -3,5 kg dengan panjang 50 cm.


         Secara medis penyebab kematian ibu akibat  melahirkan adalah pendarahan, infeksi dan eklamsia (keracunan kehamilan) karena terlambat mengambil keputusan dalam keluarga. Selain itu factor geografis dan kendala ekonomi, terlambat mencari pertolongan juga adanya sikap pasrah.
        Beberapa kepercayaan yang ada misalnya di Jawa Tengah, ada kepercayaan bahwa ibu hamil pantang makan telur karena akan mempersulit persalinan dan pantang makan daging karena akan menyebabkan perdarahan yang banyak. Sementara di salah satu daerah di jawa barat, ibu yang kehamilannya memasuki 8-9 bulan sengaja harus mengurangi makanannya agar bayi yang dikandungnya kecil dan mudah dilahirkan.  Di masyarakat betawi berlaku pantangan makan ikan asin, ikan laut, udang dan kepiting karena dapat menyebabkan ASI menjadi asin. Contoh lain di daerah subang, ibu hamil pantang makan dengan menggunakan piring  yang besar karena khawatir bayinya akan besar sehingga akan mempersulit persalinan
       Secara tradisional, ada praktek-praktek yang dilakukan oleh dukun beranak untuk mengembalikan kondisi fisik dan kesehatan si ibu. Misalnya mengurut perut yang bertujuan untuk menggembalikan rahim ke posisi semula seperti memasukan ramuan-ramuan seperti daun-daunan kedalam vagina dengan maksud untuk membersihkan darah dan cairan yang keluar karena proses persalinan atau member jamu tertentu untuk memperkuat tubuh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar